Jakarta – Sejumlah artis yang terlibat dalam produksi film Keramat Tunggak yang diproduksi oleh PH film di Jakarta Selatan akhirnya buka-bukaan mengenai bayaran yang mereka terima. Menurut mereka, besaran bayarannya beragam, berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per hari.
Seperti yang dilaporkan oleh Sinar Pagi pada Rabu (20/9/2023), Virly Virginia adalah salah satu artis yang dengan jujur ​​mengungkapkan besaran bayarannya. Virly mengakui bahwa bayarannya jauh dari ekspektasi yang selama ini beredar di kalangan mereka. Sebaliknya, Virly merasa bahwa bayarannya tidak mencerminkan sebanding dengan pekerjaannya.
“Bayarannya tidak setinggi yang dibicarakan sebelumnya, tidak sesuai dengan harapan,” ungkap Virly Virginia setelah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Selasa (19/9).
“Dari Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per hari,” tambahnya.
Selain itu, Virly Virginia juga mengeluhkan bahwa pembayaran upahnya seringkali tidak lancar. Bahkan, pembayarannya seringkali terhambat.
Melly 3gp, seorang artis lainnya yang terlibat dalam film tersebut, juga mengungkapkan bahwa bayarannya jauh dari angka puluhan juta rupiah yang telah mereka dengar. Meskipun sebelumnya ada yang mengatakan bahwa mereka akan dibayar antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta, Melly mengaku hanya menerima Rp 1 juta.
Melly 3gp bahkan mengaku mengalami trauma saat bermain dalam produksi tersebut. Ia menyatakan bahwa saat syuting berlangsung cukup lama, dan ia merasa dipaksa untuk melakukan adegan yang tidak diinginkannya.
“Aku hanya bermain dalam satu episode dan aku merasa traumatis. Saya harus berada di lokasi syuting dari jam 11 siang hingga jam 3 pagi dan dipaksa untuk melakukan adegan yang saya tidak setuju,” ungkap Melly.
“Ia bahkan mencoba untuk meminta saya bermain lagi tiga kali, dengan penawaran Rp 5 juta selama 3 hari, Rp 7 juta selama 3 hari, dan Rp 1,5 juta untuk 1 hari. Namun, saya menolak karena sudah merasa trauma,” tegasnya.
Tidak hanya pemain wanita, dua pemain pria juga mengungkapkan bahwa bayarannya tidak seberapa. Aktor terkenal Ujang Ronda mengungkapkan bahwa ia hanya menerima Rp 500 ribu sekali bermain dalam film tersebut.
“Bayarannya Rp 500 ribu, hanya untuk satu kali bermain,” ujar Ujang Ronda dengan logat Betawi.
Ujang Ronda bahkan mengungkapkan bahwa ia bermain tanpa skenario dan hanya melakukan improvisasi. Pemain pria lainnya, Fatra Ardianata, membantah bahwa ia menerima bayaran sebesar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.
“Untuk bayaran, saya tidak bisa memberikan angka pasti. Yang bisa saya katakan adalah bahwa jumlah tersebut sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta, tetapi tidak lebih atau kurang,” kata Fatra.
Namun, polisi dalam pernyataannya mengklaim bahwa para pemain sebenarnya dibayar antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.
“Kami tidak menemukan adanya kontrak untuk para pemain yang terlibat dalam produksi film dewasa ini. Oleh karena itu, pembayaran hanya dilakukan sekali untuk setiap film dengan rentang pembayaran sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta,” ungkap Kombes Ade Safri Simanjuntak, Dirkrimsus Polda Metro Jaya, kepada wartawan pada Senin (11/9).
Ade Safri menambahkan bahwa besaran bayaran disesuaikan dengan popularitas masing-masing pemain. Semakin terkenal seorang pemain, semakin tinggi bayarannya. (sugeng)