Jakarta – Video pidato Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, atau yang akrab disapa OSO, mengenai calon presiden yang tidak memiliki istri telah menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Dalam video tersebut, OSO bertanya kepada hadirin dalam suatu acara, “Siapa yang mau calon presiden yang nggak pakai istri? Mau?”
Menurut OSO, pernyataannya bukanlah suatu bentuk penghinaan, melainkan sebuah dorongan kepada Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto untuk meningkatkan performa dan kualitas dirinya sebagai calon pemimpin bangsa. Hal ini menjadi pembahasan serius di kancah politik nasional, dan banyak pihak yang memberikan tanggapannya.
Salah satu yang memberikan klarifikasi atas pernyataan OSO adalah Wakil Ketua Dewan Penasihat Hanura, Inas Nasrullah. Menurut Inas, OSO tidak bermaksud menghina siapa pun, termasuk Prabowo Subianto. Sebaliknya, OSO justru mengharapkan agar Prabowo segera menemukan pasangan hidup yang tepat, yang dapat mendampinginya dalam perjuangan politik, khususnya jika Prabowo terpilih menjadi presiden.
“Tanggapan saya begini, mungkin saja yang dimaksud Pak OSO adalah agar Pak Prabowo segera mencari pasangan hidup untuk mendampinginya jika nanti terpilih menjadi presiden,” ungkap Inas kepada wartawan pada Selasa (3/10/2023).
Sebelumnya, video pidato OSO telah mendapatkan perhatian luas di media sosial, dan beberapa tokoh politik pun memberikan tanggapan mereka terkait hal ini. Salah satunya adalah Juru Bicara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang juga merupakan pengurus Gerindra. Dahnil menyikapi pernyataan OSO dengan sikap santai dan menegaskan bahwa Prabowo Subianto lebih memilih untuk fokus pada persiapan kontestasi Pilpres 2024.
Dalam cuitannya di akun Twitter (yang kini telah dinonaktifkan), Dahnil menyatakan, “Sehat selalu Pak OSO. Terimakasih atas hinaannya. Pak @prabowo tidak punya waktu untuk menanggapi model kebencian seperti ini, saatnya bersatu dan saling hormat menghormati. Fokus adu gagasan.”
Sikap positif Prabowo Subianto yang menunjukkan fokus pada persatuan dan mengedepankan saling menghormati menjadi pesan penting dalam menjelang Pilpres 2024. Meskipun pernyataan OSO menimbulkan kontroversi, semangat untuk menjaga keharmonisan dalam berpolitik tetap menjadi prioritas utama dalam perjalanan menuju pemilihan presiden yang demokratis dan damai. (sugeng)