Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah merencanakan langkah-langkah untuk mendisiplinkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, yang juga merupakan kader PKB. Hal ini terkait dengan pernyataan kontroversial yang diungkapkan oleh Yaqut Cholil Qoumas tentang figur calon presiden (capres) yang memiliki rekam jejak melakukan politisasi agama selama pemilihan umum.
Pernyataan Yaqut Cholil Qoumas menjadi sorotan publik setelah dia mengingatkan masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin dengan hati-hati dan tidak hanya berdasarkan kemampuan berbicara atau penampilan fisik. Dia menegaskan bahwa masyarakat harus melihat rekam jejak calon pemimpin untuk periode 2024-2029. Dia juga mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat untuk kepentingan politik.
Pernyataan ini memicu reaksi dari PKB, yang menganggap pernyataan Yaqut sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan etika sebagai pejabat publik. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa Yaqut Cholil Qoumas harus lebih berhati-hati dengan ucapannya, karena sebagai pejabat negara, dia dipekerjakan oleh pajak negara untuk menciptakan suasana harmoni, bukan untuk membuat pernyataan yang kontroversial, Senin (2/10/2023).
Jazilul Fawaid juga menegaskan bahwa PKB telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan Yaqut Cholil Qoumas, meskipun Yaqut sendiri mempertanyakan siapa yang berhak memanggil atau melakukan pendisiplinan terhadapnya. Yaqut menyatakan bahwa dia akan patuh kepada Dewan Syuro PKB, tetapi dia juga merupakan salah satu pengurus PKB, sehingga dia bertanya siapa yang seharusnya memanggilnya.
Sementara PKB telah menegaskan langkah-langkah disipliner yang akan diambil terhadap Yaqut, situasi antara PKB dan Yaqut tetap panas. Perdebatan ini menyoroti pentingnya etika dalam berbicara bagi pejabat publik dan memicu diskusi tentang batasan politisasi agama dalam konteks pemilihan umum.
Saat ini, publik akan terus mengamati perkembangan selanjutnya dalam hubungan antara PKB dan Yaqut Cholil Qoumas serta dampak dari pernyataan kontroversial yang telah diucapkan oleh Menag tersebut. (sugeng)