28.4 C
Indonesia
Jum, 8 Desember 2023
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Jumat, 8 Desember 2023 | 16:38:58 WIB

    Pernyataan Menag Yaqut Picu Kontroversi dalam Dunia Politik “PKB Bereaksi Keras”

    spot_img

    Solo – Pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam acara doa bersama di Hotel Alila, Solo, pada Jumat (29/9/2023) lalu, telah memicu reaksi keras dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam pidatonya, Menag Yaqut menekankan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak politik mereka, bukan sekadar penampilan fisik atau kebijakan retoris.

    Menag Yaqut menyatakan, “Oleh karena itu bapak ibu sekalian, saya berharap nanti bapak ibu sekalian dalam memilih pemimpin negeri ini untuk 2024-2029 benar-benar dilihat rekam jejaknya. Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih, jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya.”

    Dia juga mengingatkan agar pemilih tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama untuk kepentingan politik, mengacu pada pengalaman Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dan Pemilu 2014 serta 2019 yang memanfaatkan isu agama secara politis.

    Reaksi dari PKB tak berselang lama. Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menganggap pernyataan Yaqut sebagai omongan “buzzer” dan berkelakar dengan kata “Ah itu omongan buzzer, ha-ha-ha,” saat berbicara dengan wartawan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Minggu (1/10).

    Baca juga:  Ganjar Pranowo Menyimpan Identitas Bacawapres yang Menjadi Pasangannya

    Meskipun Cak Imin menyebut pernyataan Yaqut sebagai omongan buzzer, dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pendapatnya.

    Sementara itu, PKB secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mendisiplinkan Menag Yaqut atas pernyataannya tersebut. Jazilul Fawaid, Wakil Ketua MPR dan salah satu tokoh PKB, memberikan peringatan kepada Yaqut untuk lebih berhati-hati dengan kata-kata yang diucapkannya. Jazilul mengatakan, “Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa, karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu. Rakyat itu lebih paham.”

    Dia juga menyatakan bahwa PKB telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan Yaqut yang dianggapnya telah memunculkan spekulasi publik.

    Baca juga:  Gibran Rakabuming Raka Dicalonkan sebagai Bakal Cawapres Pendamping Prabowo oleh Sekjen PBB

    Menurut Jazilul, posisi Yaqut sebagai Menteri Agama membuatnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga kerukunan beragama, bukan sebaliknya. Dia juga menyinggung posisi Yaqut sebagai pembantu presiden yang dianggapnya telah mengumbar hoaks, yang tidak sesuai dengan tugasnya sebagai Menteri Agama.

    Meskipun PKB telah mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2024, Jazilul menegaskan bahwa kader PKB yang tidak setuju dengan pengusungan tersebut akan menerima disiplin organisasi.

    Namun, langkah ini mendapatkan protes dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), yang merupakan sayap pemuda dari Nahdlatul Ulama (NU). Wibowo Presetyo, Wakil Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor, menyatakan bahwa pemilihan capres dan cawapres seharusnya tidak hanya didasarkan pada penampilan fisik dan komunikasi, melainkan juga pada rekam jejak kinerja dan perhatian kepada seluruh warga bangsa.

    Baca juga:  PKB Bela Anies, Tantang Ganjar Pranowo Turun ke Konflik Rempang Batam

    Menurut Wibowo, pernyataan Menag Yaqut sebenarnya sangat positif dan edukatif karena mengingatkan masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih pemimpin. “Track record capres dan cawapres sangat penting, terutama rekam jejak dalam penggunaan agama sebagai alat politik,” ujarnya.

    Wibowo juga menilai bahwa respons dari Cak Imin dan Jazilul Fawaid terlalu arogan. Dia berpendapat bahwa pernyataan Yaqut hanya mengacu pada kriteria pemimpin yang baik, bukan pada sosok tertentu. Selain itu, Wibowo menganggap langkah pendisiplinan yang diambil oleh PKB terlalu reaktif.

    GP Ansor juga menyatakan bahwa Cak Imin dan Jazilul Fawaid seharusnya mendukung pernyataan Yaqut sebagai Menteri Agama, bukan malah memframingnya. Debat ini semakin memanaskan dunia politik menjelang Pemilu 2024, dan masyarakat Indonesia akan terus mengikuti perkembangannya. (diki)

    spot_img

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Berita Terpopuler

    Muhammad Afri Rizki Lubis Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 dan Mengundurkan Diri dari Partai Golkar

    Medan - Salah satu anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Golkar, yaitu Muhammad Afri Rizki Lubis, memutuskan untuk menjalani jalur politik yang berbeda dengan...

    Kebakaran Lahan di Legok Kabupaten Tangerang, Jasad Seorang Pria Ditemukan Setelah Api Padam

    Tangerang - Kebakaran lahan sekitar 2 hektare baru-baru ini terjadi di Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, yang sayangnya berakhir dengan kematian seorang pria di lokasi...

    Cara Cek DA PA Website dengan Mudah

    Jika Anda ingin meningkatkan peluang peringkat tinggi situs web Anda di mesin pencari, maka penting untuk mengetahui cara memeriksa DA (Domain Authority) dan PA...

    Kereta LRT Jabodebek Mogok, Penumpang Harus Diturunkan di Stasiun Cawang Halte BNN

    Jakarta - Kereta LRT Jabodebek rute Cibubur mengalami gangguan teknis yang mengakibatkan penumpang harus diturunkan di Stasiun Cawang Halte BNN pada hari Selasa sekitar...

    Mami Icha Ditangkap Polisi Terkait Prostitusi Online ABG

    Jogja - Seorang makelar wanita yang dikenal dengan inisial FEA, juga dikenal sebagai Mami Icha, berusia 24 tahun, telah ditangkap oleh polisi karena terlibat...

    Selebgram Safa Marwah Unggah Foto Pelipis Berdarah, Ungkap Pengalaman Penganiayaan dari Pacar PNS

    Jakarta  - Selebgram terkenal, Safa Marwah, menggegerkan dunia media sosial dengan unggahan terbarunya yang menampilkan foto bagian pelipisnya yang berdarah. Safa Marwah, yang memiliki...
    Berita terbaru
    Berita Terkait