Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, merespons dengan tenang hasil survei Indikator terbaru yang memprediksi PSI mungkin tidak akan mendapatkan kursi di Pemilu 2024. Grace menyatakan keyakinannya bahwa survei yang dilakukan dari tanggal 25 Agustus hingga 3 September mungkin tidak secara akurat mencerminkan dinamika politik setelah tanggal 3 September.
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan; survei ini dilakukan dari tanggal 25 Agustus hingga 3 September. Ini berarti survei tersebut tidak mencerminkan dinamika politik setelah tanggal 3 September,” kata Grace kepada para wartawan pada hari Minggu (1/10/2023).
Grace menjamin bahwa partainya masih memiliki waktu yang cukup untuk meningkatkan elektabilitas PSI dan mendapatkan kursi di Parlemen Indonesia. Ia menekankan bahwa anggota PSI yang berdedikasi akan bekerja keras menuju tujuan ini.
“Kami akan terus bekerja keras. Masih ada waktu. Kami memohon doa agar perjuangan generasi muda ini dapat mencapai Senayan,” ujarnya.
Grace Natalie menyatakan bahwa optimisme PSI semakin meningkat, terutama setelah putra termuda Presiden Joko Widodo bergabung dengan PSI dan menjadi ketua partai.
Seperti yang diketahui, Lembaga Indikator melakukan survei nasional mengenai preferensi publik terhadap partai politik dalam Pemilu 2024. Hasil survei menunjukkan bahwa PDIP menduduki posisi pertama, sementara PPP dan PSI diprediksi tidak akan mendapatkan kursi di parlemen.
Menurut pernyataan Indikator yang dirilis pada hari Minggu (1/10), survei tersebut ditujukan kepada warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Survei tersebut dilakukan mulai tanggal 25 Agustus hingga 3 September 2023, dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sampel dasar terdiri dari 1.200 individu dari seluruh provinsi, didistribusikan secara proporsional.
Selanjutnya, dilakukan oversample di 10 provinsi: Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten masing-masing dengan 400 responden; Sumatera Selatan dan Lampung masing-masing dengan 350 responden; Jambi dan Bangka Belitung masing-masing dengan 300 responden, sehingga total sampel mencapai 4.090 responden.
Dengan mengasumsikan metode simple random sampling, sampel dasar sebanyak 1.200 responden memiliki toleransi margin of error sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden yang terpilih diwawancarai secara langsung oleh pewawancara yang telah dilatih.
Dalam survei Indikator, responden ditanyai pertanyaan berikut: “Jika pemilihan anggota DPR RI diadakan saat ini, partai atau kandidat dari partai mana yang akan Anda pilih di antara partai-partai berikut?”
Hasilnya adalah sebagai berikut:
- PDIP: 26%
- Partai Gerindra: 12,6%
- Partai Golkar: 9,2%
- PKB: 7,5%
- PKS: 5,2%
- Partai Demokrat: 5,1%
- Partai NasDem: 4,8%
- PAN: 4,5%
- PPP: 2,4%
- Partai Perindo: 1,9%
- PSI: 0,8%
- Partai Hanura: 0,3%
- Partai Garuda: 0,3%
- Partai Gelora: 0,2%
- PBB: 0,1%
- Partai Buruh: 0,1%
- Partai Ummat: 0%
- PKN: 0%
- Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 19%
Saat Pemilu 2024 semakin mendekat, PSI tetap bertekad untuk memperbaiki posisinya dan mendapatkan representasi di Parlemen Indonesia, meskipun menghadapi tantangan hasil survei yang baru-baru ini diumumkan. (sugeng)